Gejala Diabetes Umum Pada Pria

Gejala, Umum, Diabetes, Pria
Selain wanita, pria juga memiliki resiko yang sama terkena diabetes. Pria juga banyak yang terkena penyakit berbahaya ini. Pada umumnya pria yang suka merokok dan minum-minuman beralkohol cenderung mudah terserang gejala diabetes.

Jika kita melihat gejala diabetes pada wanita ternyata memiliki kemiripan dengan gejala diabetes pada laki-laki. Adapun gejala diabetes pada laki-laki tersebut yang harus diwaspadai, antara lain rasa haus dan buang air kecil yang berlebihan, penurunan berat badan yang tidak biasa, penglihatan kabur, peningkatan nafsu makan, disfungsi ereksi, penyembuhan dari luka menjadi lambat, dan kerusakan syaraf.

Beberapa gejala diabetes pada laki-laki ini seringkali dialami oleh sebagian besar pria di Indonesia. Namun karena keterbatasan pengetahuan yang dimilikinya seringkali mereka membiarkan gejala tersebut sehingga semakin bertambah parah. Padahal jika mereka memeriksakan gejala diabetes pada laki-laki ini sedini mungkin, maka besar kemungkinan dapat disembuhkan. Oleh karena itu Anda simak artikel dibawah ini tentang gejala diabetes pada laki-laki yang harus diwaspadai.

Sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara gejala diabetes pada wanita atau pria. Namun paling tidak diketahui ada 7 gejala diabetes pada laki-laki yang patut Anda waspadai.

Berikut ini penjelasan masing-masing gejala tersebut.

1. Rasa Haus Dan Buang Air Kecil Yang Berlebihan

Pada umumnya penderita diabetes mengalami buang air kecil secara berlebihan karena kadar gula dalam darah jumlahnya berlebih. Karena berlebih, kemudian tubuh dirangsang untuk mengeluarkan kelebihan kadar gula tersebut melalui ginjal bersama air kencing.

Biasanya penderita diabetes buang air kecil secara berlebihan ini terjadi pada malam hari terutama sewaktu tidur malam sehingga mengurangi kualitas tidur. Hal ini disebabkan karena kadar gula dalam darah pada malam hari relatif tinggi dibandingkan siang hari. Sedangkan gejala rasa haus yang berlebihan merupakan dampak tubuh terlalu banyak mengeluarkan urine. Namun sebenarnya hal ini merupakan usaha tubuh untuk menghindari kekurangan cairan (dehidrasi). Selama kadar gula dalam darah belum terkontrol baik, maka akan timbul keinginan terus-menerus minum. Sebaliknya dengan minum yang banyak akan menimbulkan hasrat untuk buang air kecil.

2. Penurunan Berat Badan Yang Tidak Biasa

Tanpa disadari penderita diabetes akan mengalami penurunan berat badan tanpa diketahui penyebab yang jelas. Pada penderita diabetes, turunnya berat badan disebabkan karena dibuangnya sebagian gula dalam darah ke sistem ginjal melalui urine. Padahal gula dalam darah merupakan hasil pencernaan pada makanan di dalam lambung. Akibatnya berapapun jumlah makanan yang dimakan akan sisa-sia selama insulin tidak mampu menyalurkan gula sebagai sumber energi bagi tubuh.

3. Penglihatan Kabur

Gangguan penglihatan kabur ini sering disebut katarak dan biasanya dialami penderita diabetes yang sudah akut. Katarak dapat timbul karena gula membentuk suatu lapisan yang menutupi lensa mata. Hal inilah yang menyebabkan lensa mata menjadi buram, sehingga menghambat masuknya cahaya ke bola mata dan akibatnya mengganggu penglihatan. Gangguan ini dapat diatasi dengan cara melakukan operasi mata melalui menggantikan lensa mata yang rusak dengan lensa plastik.

4. Peningkatan Nafsu Makan

Pada umumnya penderita diabetes mempunyai nafsu makan yang besar, namun berat badannya tidak naik. Adanya peningkatan nafsu makan dipicu oleh berkurangnya cadangan gula dalam tubuh meskipun kadar gula dalam darah tinggi, sehingga membuat tubuh merasa lemas seperti kurang tenaga dan akhirnya timbul keinginan untuk makan. Padahal jika diperiksa, kandungan gula dalam darahnya sudah cukup tinggi.

5. Disfungsi Ereksi

Dalam jangka waktu yang lama, penderita diabetes pria juga dapat mengalami resiko disfungsi ereksi, yaitu berkurangnya jumlah sperma yang dihasilkan oleh hormon testosteron. Pada kondisi akut, dapat menyebabkan impotensi.

Disfungsi ereksi ini disebabkan karena terjadinya kerusakan sel syaraf akibat diabetes. Diabetes dapat mengakibatkan terganggunya sistem aliran darah di sekitar sel-sel syaraf seperti pada ginjal dan alat kelamin. Jika tidak segera ditangani, maka dapat mengganggu hubungan keharmonisan rumah tangga.

Impotensi dan Diabetes Pada Pria Muda

Seseorang yang didiagnosa menderita diabetes mellitus, biasanya juga akan mengidap impotensi atau disfungsi ereksi. Impotensi atau disfungsi seksual akan segera dialami penderita diabetes baik cepat ataupun lambat. Semua ini juga tergantung pada kondisi stamina seseorang.

Seberapa parah tingkat disfungsi ereksi ini akan sangat tergantung pada kadar gula darah dalam tubuhnya. Karena itu, beberapa dokter mengasumsikan bahwa diabetes mellitus merupakan salah satu penyebab impotensi pada pria usia muda.

Pria yang menderita diabetes akan memiliki resiko terkena impotensi lebih besar dibanding pria normal, yaitu 2,6 sampai 4 kali lebih tinggi. Selain itu, mereka juga beresiko terkena dyslipidemia sebesar 1,6 kali, kemudian 1,8 hingga 2,4 terhadap serangan jantung serta 1,6 hingga 1,7 kali terhadap tekanan darah tinggi.

Penyebab utama terjadinya impotensi pada penderita diabetes adalah neuropathic. Neuropathic adalah kerusakan pada saluran parasimpatik penis yang mengakibatkan relaksasi pada arteri helicina tidak dapat terjadi. Hal ini menyebabkan saluran darah dalam penis tidak lancar sehingga penis tidak dapat membesar.

Neuropathic ini akan terjadi perlahan – lahan hingga akhirnya menyebabkan kerusakan total pada penis. Jika telah terjadi kerusakan total, maka penderita harus melakukan terapi dan pengobatan secara rutin dan seterusnya selama hidup. Karena jika tidak dilakukan pengobatan terus menerus, impotensi akan mengganggu kehidupan sehari – hari dan bisa memicu depresi.

Neuropathic akan berjalan searah dengan impotensi. Pada awalnya, ereksi akan tetap terjadi, pria dewasa akan tetap bisa berhubungan seksual, tetap normal seperti biasa. Namun lambat laun, ereksi tidak akan sempurna, tidak seperti biasa.

Penis tidak bisa membesar seperti seharusnya saat sehat. Sampai akhirnya, ereksi tidak bisa terjadi sama sekali. Atau bisa juga, ereksi akan tetap seperti biasa, namun pada saat penetrasi, saat penis berada di dalam vagina, penis akan melemah sehingga hubungan seksual suami istri tidak akan berjalan seperti seharusnya.

Permasalahan ini juga memicu hal lain, yaitu masalah kejiwaan karena ketidakmampuan ereksi sangat mengganggu kaum pria. Hubungan harmonis dengan sang istri bisa terganggu, dan yang lebih parah akan mengganggu kejiwaan pria tersebut. Gangguan jiwa atau depresi ini yang justru lebih berbahaya. Karena pada dasarnya pikiran yang sehat yang akan mendukung tubuh sehat dan bisa beraktivitas dengan normal.

Proses neuropathic pada masing – masing orang berbeda dengan yang lain. Ada orang yang langsung menunjukkan gangguan ereksi akibat neuropathic, namun bagi orang – orang tertentu dengan kondisi badan lebih kuat akan lebih bisa mentolerir kenaikan kadar gula darah dalam tubuh.

Jadi semua memang tergantung stamina orang tersebut. Memang stamina satu orang dengan yang lain berbeda, dan masalah stamina ini juga merupakan bawaan seseorang dari lahir. Namun tentunya, orang yang lebih bisa menjaga makanannya, melakukan aktivitas olahraga secara teratur, cek up kadar gula darah secara rutin tentu akan lebih dini mengetahui jika ada gangguan pada fungsi seksualnya. Sehingga jika lebih dini diketahui, pengobatan akan lebih cepat bisa dilaksanakan sebelum kondisi semakin parah atau kronis.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, otot – otot pada penis masih dapat mentolerir diabetes mellitus hingga kadar gula darahnya 200 mg/ml. Pada kondisi ini, neuropathic tidak terjadi dan ereksi masih dapat terjadi. Jika kadar gula darah naik hingga menjadi 400 mg/ml, akan terjadi impotensi yang secara mendadak menyerang. Ini diakibatkan oleh adanya kerusakan endotel pada sinusoid.

Pada impotensi karena neuropathic, impotensi terjadi secara perlahan – lahan dengan efek sedikit demi sedikit meningkat hingga akhirnya otot – otot penis benar – benar tidak dapat berfungsi karena rusak. Neuropathic memiliki karakter persisten, sehingga menyebabkan impotensi ini tidak bisa dihindari oleh kaum pria muda yang terserang neuropathic.

Berbeda dengan neuropathic, impotensi akibat permasalahan endotel tidak bersifat persisten. Pada kondisi ini, kadar gula darah dapat naik tinggi namun pada kondisi tertentu akan kembali normal seperti sedia kala. Karena endotel tidak memiliki karakter persisten seperti neuropathic.

Namun bagaimana pun juga, saat kadar gula darah naik, neuropathic akan terjadi dan endotel dapat mengalami kerusakan permanen sehingga impotensi benar – benar tidak bisa dihindari. Jika hal ini terjadi, impotensi akan sulit diatasi. Walaupun impotensi atau disfungsi seksual bisa diobati, namun pasien akan selamanya tergantung pada terapi dan obat – obatan tersebut.

Para dokter telah meneliti lebih lanjut dengan melibatkan ribuan responden sebagai sample penelitian. Dari hasil penelitian tersebut dipastikan bahwa semua penderita diabetes pasti akan mengalami impotensi, berapapun usia mereka.

Pria muda dengan aktivitas tinggi dan gaya hidup yang tidak teratur, ataupun pria yang lebih tua, semua beresiko mengalami diabetes jika mereka tidak menjaga gaya hidup sehari – hari. Berapapun usia Anda, atau ayah Anda, kakak ataupun suami Anda, semua harus segera mulai menjaga gaya hidupnya. Impotensi tidak hanya dipicu oleh rokok, dan obat – obatan, tapi juga karena kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh.

6. Penyembuhan Dari Luka Menjadi Lambat

Apabila terjadi luka, seringkali penyembuhan atas luka tersebut sangat lama. Hal ini disebabkan karena berkurangnya suplai darah akibat menyempitnya pembuluh darah. Untuk pencegahan, disarankan agar penderita diabetes selalu menjaga dan merawat kulitnya meskipun tidak terjadi luka.

7. Kerusakan Syaraf

Penderita diabetes juga mengalami kerusakan syaraf, karena diabetes dapat merusak sistem syaraf. Rusaknya sistem syaraf mengakibatkan terganggunya sistem aliran darah di sekitar sel-sel syaraf seperti halnya pada mata dan ginjal.

Kerusakan sel syaraf akibat diabetes disebut juga neuropati. Ada tiga jenis syaraf yang dirusak oleh diabetes, yaitu kerusakan pada syaraf motorik, sensorik dan otonom. Selain gejala diabetes pada pria di atas, ada juga beberapa gejala yang dapat diamati secara individual seperti kelelahan, mulut kering dan sakit kepala. Hal ini disebabkan karena tubuh kekurangan oksigen untuk membakar gula menjadi energi.

Berkurangnya jumlah oksigen di dalam darah disebabkan oleh menumpuknya gula di pembuluh darah sehingga alirannya melambat. Pada akhirnya jantung akan bekerja lebih keras (berdebar-debar), sakit kepala, mulut kering dan mudah merasa lelah.

Pada dasarnya gejala diabetes pada pria di atas dapat dicegah dengan pola makan yang sehat, mengurangi makanan yang manis, menghindari rokok dan alkohol serta rajin berolahraga. Kemudian jika Anda mengalami kegemukan, segeralah diet dengan mengurangi makanan berkalori, berlemak dan manis. Dengan begitu Anda akan terhindar dari resiko terkena diabetes.


 
MUNGKIN ARTIKEL TETANGGA SANGAT MENARIK BAGI ANDA



Token Technorati: XC2VETQBDTDV

Share it and Bookmark :
Anda sedang membaca artikel tentang Gejala Diabetes Umum Pada Pria dengan URL http://herbal-hmn.blogspot.com/2013/01/gejala-diabetes-umum-pada-pria.html,kami tidak mengizinkan anda untuk menyebar luaskannya atau copy-paste artikel Gejala Diabetes Umum Pada Pria ini ,karena yang kami khawatirkan apabila ada pertanyaan dari pihak pembeli"Cara Pengobatan Penyakit dengan Produk Terapi Kesehatan dan Pengobatan Alternatif Hmn"Terapi Kesehatan dan Pengobatan Alternatif Hmn Gejala Diabetes Umum Pada Pria Silahkan Hubungi Kami Bila Membutuhkan Bantuan dalam Produk.